Saturday, January 28, 2012

99 CARA MENINGKATKAN IMAN


Bersyukur apabila mendapat nikmat, Sabar apabila mendapat kesulitan; Tawakal apabila mempunyai rencana/program, Ikhlas dalam segala amal perbuatan, Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan; Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan; Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan; Jangan usil dengan kekayaan orang; Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang; Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan; Jangan tamak kepada harta;Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;Jangan hancur karena kezaliman, Jangan goyah karena fitnah; Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri, Jangan campuri harta dengan harta yang haram; Jangan sakiti ayah dan ibu; Jangan usir orang yang meminta-minta; Jangan sakiti anak yatim; Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar; Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil; Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid; Biasakan shalat malam; Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah, Lakukan puasa wajib dan puasa sunat; Sayangi dan santuni fakir miskin; Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah; Jangan marah berlebih-lebihan; Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah; Berlatihlah konsentrasi pikiran, Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi; Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;Jangan percaya ramalan manusia; Jangan terlampau takut miskin; Hormatilah setiap orang; Jangan terlampau takut kepada manusia; Jangan sombong, takabur dan besar kepala, Berlakulah adil dalam segala urusan;Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran; Perbanyak silaturrahim;Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;Bicaralah secukupnya, Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya; Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu; Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur; Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin; Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga; Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;Hormatilah kepada guru dan ulama;Sering-sering bershalawat kepada nabi;Cintai keluarga Nabi saw;Jangan terlalu banyak hutang; Jangan terlampau mudah berjanji; Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementar, Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak bergun,Bergaul lah dengan orang-orang soleh; Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar; Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu; Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita; Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi; Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya; Jangan benci kepada orang yang membenci kita; Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.Jangan melukai hati orang lain; Jangan membiasakan berkata dusta; Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab; Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan; Hormati orang lain yang lebih tua dari kita, Jangan membuka aib orang lain; Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita; Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana; Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan; Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya; Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara; Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain; Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara; Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;Hargai prestasi dan pemberian orang;Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan,Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita; Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana; Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita, Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina; Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan, Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan; Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang...


“Sebarkanlah walau satu ayat pun” (Sabda Rasulullah SAW) “Nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Surah Al-Ahzab:71

Tuesday, January 17, 2012

Menanti Kematian


Entah hari ini, esok pagi atau lusa nanti. Siapa yang bisa menyangka dan menduga kalau malaikat Izroil akan mampir tanpa salam mencabut nyawa kita, membawanya pergi meninggalkan dunia dan orang-orang yang kita kasihi untuk selamanya. Ah, ternyata hidup di dunia cuma begini. Lahir, bernyawa, menjadi dewasa, menikah, foya-foya, tua, dan akhirnya mati. Terkadang malah ajal datang menjemput di usia muda. Apa yang sudah dipersiapkan untuk bekal menuju alam Akherat kelak?
Kematian pasti akan dialami oleh setiap manusia. Allah dengan tegas mengatakan dalam firman-Nya,“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS Ali Imran 3: 185).
Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian tetap dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran 3: 102).
Rasul bersabda, “Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan.” (HR Tirmidzi).
Insya Allah dengan seringnya mengingat kematian, kita akan terhindar dari segala perbuatan yang tercela serta kemaksiatan. Dan sebaik-baiknya bekal adalah, TAQWA. Bukan perhiasan, jabatan, ataupun warisan.
——-oOo——-

Mencintai Kematian :))


Jika seorang Hamba mengetahui bahwa ia tidak akan sampai pada Sang Kekasih kecuali dengan Kematian ,,
Maka ia akan Mencaintai Kematian..

-Tasbih Putih-


Sakit Menanti Kematian .. :*(

Menuju titisan darah yang mengalir di sepanjang urat nadi ini ..
hanya sepi yang kurasakan di setiap hari ..
namun tak seindah pelangi yang selalu mewarnai birunya langit ..
sungguh terasa merapuh saat raga tersakiti ..
hanya yang aku bisa iaitu bertahan menahan rasa pedih di hati ..
sampai hembusan nafas terhenti ..
sampai habisnya darah yang mengalir di dalam jati diri ini ..
kematian pun semakin mendekati hidupku ..

Membersih HATI


Bismillahirahmanirahim,

Semoga kita memilih untuk berusaha membersih hati sekemampuan kita, mudah2an Allah mengampuni kita. Amin
PENYEMBUHAN / PENYUCIAN HATI
Di antara amalan yang boleh menyucikan hati yang telah ternoda adalah :
1. Lazimkan melakukan solat Taubat pagi dan malam sekurang2nya 2 rakaat.
2. Lazimkan Istighfar sekurang2 100 kali sehari semalam dengan perasaan penuh penyesalan.
3. Hentikan segera semua dosa2 besar dan dosa2 kecil
4. Jauhi semua pergaulan yang sia2 dan pergaulan yang boleh membawa kepada dosa.
5. Wiridkan zikir La-Ilaha Illa-Allah setiap hari . Lagi banyak lagi baik. Kerana zikrlullah adalah ubat, pencuci dan penyembuh bagi segala penyakit hati dan dosa! Mulai dengan 100 kali sehari semalam.
6. Wiridkan solawat atas Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam – sekurang2nya 100 kali.
7. Lazimkan baca Al-Quran sekurang2nya baca surah Yasin
.

Allah jadikan sakit untuk kita berdoa padaNya


  • Disyariatkan membaca doa yang telah diajarkan Rasulullah saw apabila kita mendapatkan ujian sakit. Imam Bokhari – Muslim meriwayatkan hadits dari Aisyah ra: Bahwa Nabi saw pernah menjenguk keluarganya yang sakit , lalu beliau mengusapkan angan kanannya (ke daerah yang sakit) dan berdoa:
Allohumma Robbannaas,  azhibil ba’sa,  isyfi antasy syaafi,  laa syifaa’an illa syifaa’uka,  syifaa’an laa yughoodiru saqoman
Ya Allah Robb sekalian manusia, hilangkanlah kesengsaraan ini dan sembuhkanlah ia. Karena sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh dan tidak ada kesembuhan melainkan hanya dari-Mu yaitu kesembuhan yang tidak  meninggalkan penyakit lagi.

  • Hadits lain dari Imam Muslim dari Utsman bin Abul Ash bahwa ia mengadukan rasa sakit yang dideritanya kepada Rasulullah saw, maka beliau saw pun bersabda: Letakkanlah tanganmu diatas  bagian tubuh yang terasa sakit itu dan ucapkanlah “Bismillah”, lalu bacalah sebanyak tujuh kali:
A’uzu bi’izzatillahi, wa qudrotihi min syarri maa ajidu, wa uhaaziru
Aku berlindung dengan kemuliaan  dan kekuasaan Allah dari bencana penyakit yang kurasakan dan kucemaskan ini.
Kata Utsman: kulakukanlah seperti itu berkali-kali hingga Allah menghilangkan rasa sakitku. Selanjutnya akupun  senantiasa menganjurkan keluargaku untuk melakukan hal yang sama (HR Muslim)
Itulah antara lain doa yang diajarkan kepada kita ketka sakit. Pada dasarnya kesembuhan itu  hanya datang dari Allah dan hanya Allah-lah yang dapat menyembuhkan hambaNya yang sakit.

Monday, January 16, 2012

Apa Erti Tasbih?


Bismillah: Setiap apapun amalan yang kita lakukan hendaklah diamalkan dalam tiga tempat. 1. Hati. 2. Lisan 3. Pergerakan tubuh badan.

Apabila kita solat, kita hendaklah solat dengan hati, lidah yang mengucapkan zikir dan pergerakan tubuh badan yang diaturkan.

Bahkan di dalam urusan hidup seharianpun kita digalakkan untuk membaca bismillah sekurang-kurangnya dan berniat untuk melakukan urusan-urusan itu kerana Allah.

Oleh itu apabila kita bertasbih, iaitu mensucikan Allah dan mengatakan kehebatan Allah, segala urusan kita juga perlu bertasbih sama dengan menunjukkan bahawa Setiap apa yang Allah jadikan dan berikan untuk kita adalah amat hebat dan suci dari kekurangan.
Urusan kita perlu menunjukkan bahawa segala perintah Allah swt yang disuruhnya jauh lebih hebat dari urusan kehidupan kita seharian. Ajaran dan undang-undang Allah swt jauh lebih suci dan jauh lebih hebat dari undang-undang manusia. Hiburan yang Allah swt berikan melalui solat dan al--Qur'an, hendaklah kita utamakan dari berhibur ditempat lain.

Penghormatan VeryVeryVeryVery VIP yang Allah swt berikan di Saf-saf depan solat berjemaah hendaklah kita rebutkan walaupun dengan berundi.

Syurga yang Allah swt janjikan hendaklah kita harapkan dan takut jika kita tidak diberikan. Perkara ini perlu dibuktikan dengan amalan yang terhebat dari kita.

Neraka yang dijanjikan untuk orang-orang jahat dan kufur, hendaklah kita sangat takutkan agar jangan menimpa kita. Oleh itu kita hendaklah sabar menahan diri agar sentiasa istiqmah melawan hawa nafsu.

Dengan keserasian amalan lidah, hati dan pergerakan tubuh badan itu, maka barulah boleh kita dikira betul-betul bertasbih pada Allah.

Kerana kita tahu bahawa perbuatan itu adalah lebih Fasih dari percakapan. Orang akan lebih faham bahawa kita mahukan hijau dari percakapan kita yang mengatakan kuning kalau kita tunjuk dan ambil yang hijau.

Jadinya kalau kita bertasbih mensucikan Allah swt, namun semasa Allah swt memanggil kita untuk solat di masjid, tetapi kita menghiraukannya, bermakna, hati dan perbuatan kita tidaklah ikut serta dalam mengatakan Allah swt itu Maha Suci dan Maha Hebat dalam setiap sesuatu. Kerana dalam hati kita merasakan ada benda lain yang lebih hebat dari solat berjemaah di masjid. Begitu juga dengan ajaran-ajaran Allah swt yang lain. Kita hendaklah mengutamakannya dari yang lain, maka barulah dikira kita tidak mengungkapkan kata-kata yang palsu.

Oleh itu Bertasbih Subhanallah itu mencakupi amalan hati, lidah dan juga pergerakan tubuh badan yang sentiasa mahu melaksanakan yang terbaik secara Istiqamah dari segala perintah Allah swt.

Ingatlah bahawa Allah swt telah mentaqdirkan untuk segala sesuatu diseluruh alam maya ini.Termasuk ibadat-ibadat kita yang terbaik. Kerana Allah tidak pernah mentakdirkan yang kurang baik ataupun yang tidak baik. Segala yang kurang baik dan tidak baik adalah kerana kesalahan dan kesilapan manusia sendiri.

Oleh itu hendaklah kita ingat di dalam hati kita, bahawa jika sekiranya kita tidak dapat melakukan suatu yang terbaik dalam ibadat kita, dan memangpun kita tidak akan dapat melakukan ibadat yang terbaik itu, maka kita belum menepati dan menyempurnakan lagi taqdir Allah swt.

Maka dalam hal ini, kita telah dikalahkan oleh semua makhluk Allah swt dimuka bumi ini dengan tasbih yang terbaik dan sempurna. Kerana Allah swt telah mengesahkan di dalam al-Qur'an bahawa segala sesuatu itu bertasbih pada Allah swt mengikut cara tasbih mereka masing-masing.

Oleh kerana itu kita dianjurkan untuk beristghfar setelah solat dan setelah kita melakukan istighfar itu jua. Bahkan kita digalakkan sentiasa beristghfar untuk meminta ampun pada Allah swt kerana kekurangan kita.

Selain itu kita hendaklah menanamkan dalam hati kita untuk melaksanakan perintah Allah swt yang kita pernah belajar dengan melaksanakan semua dengan amalan yang terbaik.

Setelah itu berusaha untuk sentiasa mengisi setiap amalan, memulakanlah dan menutup segala perintah itu dengan lisan, hati dan segenap anggota tubuh badan yang penuh berzikir mengikut cara yang diperintahkan oleh Allah swt.

Mudah-mudahan Allah swt memaafkan kekurangan saya dalam memberikan ulasan saya ini. Dan mengampunkan kita dalam setiap kekurangan yang kita lepaskan dalam setiap amalan kita. Mudah-mudahan diterima Allah swt jua segala amalan kita semua. Amin.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم: تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

Langit yang tujuh dan bumi serta sekalian makhluk yang ada padanya, sentiasa mengucap tasbih bagi Allah dan tiada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya; akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka. Sesungguhnya Ia adalah Maha Penyabar, lagi Maha Pengampun. 

الإسراء اية 44  

Surah Al- Kahfi


Aurora membentuk lafal atau tulisan Allah.



Aurora sendiri sebenarnya adalah bukti kebesaran dan nikmat Allah kepada kita manusia. Tanpa ia membentuk tulisan Allah atau bentuk-bentuk yang lain, ia menunjukkan bagaimana Allah melindungi kita dari bahaya yang datang dari luar angkasa. Partikel-partikel kosmik yang datang dari matahari akan dibelokkan oleh medan magnet bumi di daerah yang disebut sebagai sabuk Van Allen. Partikel-partikel ini dibelokkan ke arah kutub di mana terjadi tumbukan dengan partikel-partikel di dalam atmosfer dan menimbulkan fenomena cahaya bernama aurora tersebut. Tanpa adanya atmosfer, medan magnet bumi dan sabuk Van Alen ini, radiasi berbahaya dari matahari akan langsung mengenai permukaan bumi dan manusia. Sungguh maha besar Allah dengan segala ciptaan-Nya.

THE STORY SYEIKH MALIK IBN DINAR


Below is an article we get from turntoislam.com forum about a touching stroy of a muslim scholar. We should get a lesson or wisdom from this story.
Shaykh Malik ibn Dinar (may Allah have mercy on him) was one of the renowned pious men of his time. It is said that in his early life, he was not a pious man and when someone asked him how he came to repent of his sins and abandon his evil ways, he related the following story about himself:
I was a policeman in my youth, and was fond of wine and would drink like a fish. I drank day and night and led a care-free life. I bought a beautiful slave girl whom I loved most dearly. I had a daughter from her, a lovely child, and I was very fond of her and she was also very fond of me. When this baby daughter began to walk and talk, I loved her all the more and she remained with me all the time.
The innocent child had a strange habit. Whenever she saw a glass of wine in my hands, she would snatch it away and spill it on my clothes. Being fond of her, I did not scold her. As fate would have it, my innocent child died when she was two years old and I was stunned with shock and heart-sore with bitter grief.
One night I think it was the 15th of Shabaan, I was dead drunk and went to sleep without performing my Esha Salaah. I had the most horrible and terrible dream, in which I saw that it was the Day of Resurrection with men coming out of graves, and I was one of those who were being driven to the place of assembly. I heard the noise of something following me and looking back I saw a huge snake chasing me, close behind. Ah! It was a most horrible sight, the snake had blue cat-like eyes, its mouth was wide open and it was rushing towards me most furiously. I ran faster in terror, desperate for my life, the horrible snake still running after me and drawing closer. I saw an old man, dressed in elegant clothes, with rich perfumes wafting all around his person. I greeted him saying, ‘Asalamu alaykum’ and he returned my greeting. I said, ‘For the Sake of Allah, help me in my misery.’ He said, ‘I am too weak to help you against such a mighty foe; it is beyond my powers. But you must go on running; perhaps you may find some help to save you from it.’
Running wildly, I saw a cliff in front of me and climbed it, but on reaching its top, I saw beyond it the raging fire of Jahannam, with its most horrifying spectacles. I was so terrified by the snake that I ran on till I was afraid I would fall into Jahannam. Meanwhile, I heard a voice calling aloud ‘Get back, for you are not one of them (people of Jahannam).’ I came away and began to run in the opposite direction. The snake also turned around and came after me. I saw again, the white robed old man and said to him, ‘Old man, can’t you save me from this python, I asked you before, but you did not help me.’ The old man began to cry and said, ‘I am too weak to help you against such a mighty snake, but I can tell you that there is a hill nearby where they keep the sacred trusts of the Muslims. If you go up that hill you might find something of yours, kept in trust, which might save you from the snake.’
I rushed towards the hill, which was round in shape, with a large number of open curtained casements. The casements had golden shutters studded with rich rubies and most precious jewels, on each shutter hung a curtain of the rarest of silk. When I was going to climb the hill, an angel called out, ‘Open the windows and raise the curtains and come out of your closets! Here is an unfortunate man in misery, may be you have with you some trust of his that might help him in his distress.’ The windows opened at once, the curtains went up and there issued forth from the casements a host of innocent children with faces bright as the full moon. By this time I was utterly despondent, for the snake had drawn very close to me. Now the children called their friends, ‘Come out, quickly, all of you, for the snake has drawn very close to him.’ Hearing this more children came out in crowds and among them; I saw my own dear daughter who had died some time ago. She began to weep, exclaiming, ‘By Allah, he is my own dear father!’ She jumped on a swinging cradle, which seemed to be made from heavenly light and darted to me. I took her to my bosom; she lifted her left hand towards me and with her right hand motioned the snake away. The snake went away immediately. Then she gave me a seat and sat in my lap and began to stroke my beard with her right hand saying, ‘My dear father:
Has not the time come for the Believers that their hearts should submit in all humility to the remembrance of Allah and to the truth which is revealed…
[Surah Al-Hadeed: Ayah 16]
I was moved to tears and asked her, ‘My daughter, do all of you know the meaning o the Qur’an?’ She replied, ‘We understand the Qur’an even better than you.’ I asked her, ‘My dear child, what was this snake?’ She said, ‘It was your own evil deed which had made it so strong, it was about to push you into Jahannam.’ I asked ‘And who was that white robed old man?’ She replied, ‘Those were your good deeds and you had made them so weak with your scanty good deeds that he could not help you with the snake.’ I asked, ‘What are all of you doing on this hill?’ She replied, ‘We are the children of the Muslims who died in infancy. We shall live here till the day of resurrection, waiting to be reunited with you when you come to us at last and we shall intercede for you with your Lord.’
Malik then woke up screaming, crying out, “O my Lord! Right now! [I repent] right now my Lord! Yes, it is due.” So he got up, made wudu, and headed out to pray Fajr in the Masjid, seeking to repent and return to Allah. Upon entering the Masjid, he found the imam reciting the very same verse recited by his daughter in the dream.
Indeed, Allah is well aware of those who wish to turn back to Him, and out of His boundless mercy, He gives them continuous opportunities to seek His forgiveness and draw close to Him.
After his repentance, Malik ibn Dinar was known to stand in prayer, weeping to Allah throughout the night, saying,
إلهي أنت وحدك الذي يعلم ساكن الجنة من ساكن
النار، فأي الرجلين أنا اللهم اجعلني من
سكان الجنة ولا تجعلني من سكان النار
“O Allah, you are the Only One Who knows the inhabitants of Paradise and the inhabitants of the Hellfire, so whichever of the two men I am, O Allah, make me of the inhabitants of Paradise, and do not make me of the inhabitants of the Hellfire.”
Malik ibn Dinar changed from a person known for his oppression, alcoholism, and great negligence in his relationship with Allah, to a leading pious scholar with the likes and in the times of big names like Hasan al Basri (may Allah be pleased with them all). He changed from someone the people used to hate, to someone the people to this day continue to love him and ask Almighty Allah to have mercy upon him. Once an individual whose actions could have made him merit Hellfire, Ibn Dinar turned into a person who, InshaAllah, will inhabit Paradise eternally.

Monday, January 9, 2012

SESI BERGAMBAR DA2 (C)

with my BFF Eira and Bariah>>>blazer pinjam.. :p
Wanita berkerjaya..hahaha :P!oke tak?huhu..love KUIM!
Students at Accauntancy Diploma DA (c)..smuenye prempuan sorang je lelaki tp xde arh gmba nye..so we allz slalu jadi Queen Control je.. :))
Ehem3..dh lme tol aq x update blog nie..okelh mlm nie aq nk update psal bezday my BFF  k.. :)) today bezday kak mila and eira..so bru je lpas celebrate bezday diorg nie..